Dampak Buruk Kemarahan
Maret 28, 2010
"Dan Orang- orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, apabila mereka marah mereka memberi maaf." (QS. Asy-Syura [42]:37
Sahabat, marah ternyata membawa dampak buruk bagi yang melakukannya. Pemarah biasanya tidak disukai orang-orang yang ada di sekitarnya. Sebaliknya, maaf akan membawa dampak bagus bagi yang melakukannya. Pemaaf akan disukai orang lain.
Menurut sebuah situs internet, orang yang terbiasa dengan kemarahan tingkat rendah sepanjang waktu, sebenarnya tidak menyadari seperti apa normal itu. Hal itu menyebabkan semacam aliran adrenalin yang membuat orang terbiasa. Kemarahan tingkat rendah yang kontinu akan membakar tubuh yang menjadikannya sulit berpikir jernih. Sedangkan memaafkan, merupakan salah satu perilaku yang membuat orang tetap sehat dan sebuah sikap mulia yang seharusnya diamalkan setiap orang.
Sebuah artikel berjudul "Forgivennes", yang diterbitkan Healing Current Magazine, menyebutkan, kemarahan terhadap seseorang atau suatu peristiwa menimbulkan emosi negatif dalam diri, merusaak keseimbangan emosional, bahkan kesehatan jasmani. Orang menyadari setelah beberapa saat bahwa kemarahan itu mengganggu mereka kemudian berkeinginan memperbaiki kerusakan hubungan. Jadi, mereka mengambil langkah-langkah untuk memaafkan. Disebutkan pula, meskipun mereka tahan dengan segala hal itu, orang tidak ingin menghabiskan waktu berharga dari hidupnya dalam kemarahan, kegelisaan, dan lebih suka memaafkan diri sendiri serta orang lain.
Semua penelitian yang ada menunjukkan bahwa kemarahan adalah sebua keadaan pikiran yang sangat merusak kesehatan manusia. Memaafkan, di sisi lain, meskipun terasa berat, tapi terasa membahagiakan, menghilangkan segala bentuk merusak dari kemarahan, dan membantu orang tersebut menikmati hidup yang sehat, baik secara lahir dan batin. Karena itu, hindari kemarahan, gantilah dengan akhlak mulia, yaitu memaafkan. Dengan menjadi pemaaf, Allah 'Azza wa Jalla akan meridhai dan menyayangi kita. Wallahu a'lam.
2 komentar
mantap lah, saya suka artikelnya
BalasHapusterima kasih.
BalasHapuskapan2 berkunjung lagi ya.