Pada masa kegemilangan Islam, kaum intelektual berlomba-lomba menulis. Banyak dari mereka yang menghasilkan karya-karya—terutama karya ilmiah—berkualitas. Mereka berkarya untuk kemajuan masyarakat di berbagai bidang, baik pertanian, pengobatan, atau bidang teknologi. Kaum intelektual tersebut tidak terkecuali para pelajar khususnya mahasiswa. Mahasiswa memiliki banyak potensi. Mereka muda, memiliki idealisme tinggi, fisik yang kuat, semangat dan keberanian yang membara, dan tentunya intelektualitas yang memadai. Modal-modal itulah yang menjadikan mahasiswa layak dimasukkan ke golongan kaum intelektual. Kaum intelektual yang melalui karyanya mereka dikenal dan dikenang.
Berbicara soal keintelektualan mahasiswa, erat kaitannya dengan aktivitas. Menulis adalah salah satu aktivitas mahasiswa yang sering dikritisi. Saat ini menulis bagi sebagian mahasiswa begitu memberatkan dan melelahkan, namun tidak sedikit mahasiswa yang mengaku menikmati kegiatan menulis ini. Melihat fakta di sekitar, mahasiswa saat ini ternyata kurang berminat di bidang kepenulisan karya ilmiah dibandingkan karya populer. Dapat dikatakan kemampuan menulis ilmiah mahasiswa memang rendah karena beberapa alasan. Namun, alasan ini semua tidak akan jauh-jauh dari motivasi mereka untuk menulis ilmiah, menulis populer atau tidak menulis sekalipun.